Kemdikbud --- Silaturahim Bidikmisi Nasional yang baru pertama
kali diselenggarakan tahun ini, turut mengagendakan peluncuran beasiswa
presiden yang diberi nama Presidential Scholarship. Presidential
Scholarship merupakan program beasiswa prestisius atas inisiatif
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang diberikan pemerintah Indonesia
bagi warga negara Indonesia untuk menempuh jenjang pendidikan magister
(S-2) dan doktor (S-3) di perguruan tinggi di luar negeri. Pendaftaran
Presidential Scholarship angkatan pertama dibuka hingga 14 April 2014.
Proses pendaftaran serta manajemen pengelolaan Presidential Scholarship
dilakukan melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Direktur
Perencanaan Usaha dan Pengembangan Dana LPDP, Mokhamad Mahdum
mengatakan, sebelum mendaftar, calon pelamar Presidential Scholarship
terlebih dahulu harus telah diterima di perguruan tinggi luar negeri
yang masuk peringkat 50 perguruan tinggi terbaik di dunia. Mereka juga
harus memiliki nilai TOEFL IBT minimal 94, atau nilai IELTS minimal 7.
“Tujuan Presidential Scholarship adalah menyiapkan sumber daya manusia
yang berkualitas dan berkemampuan mumpuni dalam berbagai bidang,
khususnya untuk menyambut Indonesia emas tahun 2045, 100 tahun
kemerdekaan Indonesia,” jelas Mahdum saat jumpa pers di kantor
Kemdikbud, Jakarta, (26/2/2014).
Mahdum menjelaskan, bagi
pelamar program magister, maksimal berusia 35 tahun, sedangkan pelamar
program doktor maksimal berusia 40 tahun pada tanggal penutupan
pendaftaran, yaitu 14 April 2014. Beberapa bidang yang menjadi prioritas
program studi dalam Presidential Scholarship adalah teknologi, energi,
pangan, ekonomi, hukum, pertahanan, budaya, hubungan internasional, dan
ekonomi kreatif. “Target peserta adalah 100 orang per tahun,” ujarnya.
Ia memaparkan, proses seleksi akan berlangsung dalam tiga tahap, yaitu
administrasi, wawancara (termasuk di dalamnya leadership group
discussion), dan pelatihan kepemimpinan selama 40 hari. Dalam proses
seleksi, tim panelis dan tim juri yang akan melakukan penilaian.
“Tim panelis terdiri dari profesor-profesor dari Ditjen Dikti dan
psikolog. Sedangkan tim juri terdiri dari perwakilan tentara,
pemerintah, kaum profesional, dan tokoh masyarakat,” jelas Mahdum.
Presiden RI, siapapun presidennya, ujar Mahdum,akan terlibat minimal
dua kali dalam kegiatan Presidential Scholarship. Pertama, saat
pembukaan program pelatihan kepemimpinan. Dalam pembukaan tersebut,
Presiden RI akan memberikan kuliah umum presiden (presiden lecture).
Kedua, saat pelepasan para penerima beasiswa untuk berangkat ke
kampusnya masing-masing di luar negeri.
“Pelatihan kepemimpinan
akan berlangsung pada 20 Mei 2014. Sedangkan pelepasan oleh presiden
pada 18 Agustus 2014,” pungkasnya. Peluncuran Presidential Scholarship
akan diresmikan langsung oleh Presiden SBY saat Silaturahim Bidikmisi
Nasional pada 26 Februari 2014 di Jakarta. Informasi lebih lanjut
mengenai Presidential Scholarship dan LPDP,(Desliana Maulipaksi)
sumber :
https://www.facebook.com/Kemdikbud.RI/posts/511847598924685?ref=notif¬if_t=notify_me
Tidak ada komentar:
Posting Komentar